Georeferensi Citra Menggunakan QGIS

Dipublikasikan oleh admin pada

Google Earth Pro dapat dijadikan alternatif untuk mendapatkan citra satelit resolusi tinggi. Akan tetapi citra yang tersimpan masih belum mempunyai koordinat bumi (belum georeferensi). Jadi belum bisa digunakan sebagai dasar untuk membuat peta GIS. Georeferensi adalah proses menempatkan titik koordinat dalam data raster dengan sistem koordinat dan proyeksi tertentu. Georeferencing kali ini menggunakan software QGIS, yaitu software GIS yang gratis dan terbuka.

Tahapan georeferencing menggunakan QGIS adalah sebagai berikut:

  1. Cari area di Google Earth, buatlah Batasan area menggunakan titik atau polygon
  2. Gunakan 3-4 titik kontrol, bagusnya 4 titik yang tersebar merata disetiap sudutnya.
  3. Jadikan dalam satu folder di Google Earth titik-titik tersebut.
  4. Sebelum menyimpan gambar sebaiknya matikan layer-layer yang tidak diperlukan, matikan juga layer terrain/medan. Kemudian ketik huruf ‘R’ di keyboard agar citra dalam keadaan datar.
  5. Simpan gambar dengan cara klik toolbar Save Image, pilih resolusi yang paling tinggi (maksimum).
  6. Beri nama dan simpan dalam komputer
  7. Simpan juga folder titik kontrol tadi dengan cara klik kanan – Save Placed As.. / Simpan Tempat Sebagai.. simpan kedalam format .kml/.kmz

Langkah selanjutnya adalah georeferencing menggunakan QGIS. Pastikan fitur snapping dalam keadaan aktif sebelum memulai, caranya adalah klik menu Project – Snapping Options, klik tool gambar magnet.

Aktifkan plugin Georeferencer jika belum aktif. Caranya klik menu Plugins- Manage and install plugins, pilih Georeferencer GDAL

Georeference GDAL
Plugin Georeference GDAL

Tambahkan layer titik kontrol file kml/kmz tadi ke dalam layar QGIS, Klik menu Layer – Add Vector Layer . di samping tulisan Vector Dataset(s) klik Browse untuk mencari file tersebut. Klik Add lalu Close

Ubah sistem koordinat sesuai dengan yang diinginkan, dalam contoh ini menggunakan WGS 84/UTM Zona 49S. Untuk zona UTM sesuaikan dengan daerah yang akan dipetakan. Klik pojok kanan bawah (tulisan EPSG…) untuk mengubah sistem koordinat.

Memulai georeferensi dengan menu RasterGeoreferencer .

  1. Klik Open Raster pada dialog georeferencer, masukkan citra hasil dari Google tadi, pilih sistem koordinat yang akan digunakan. Sesuaikan dengan diatas.
  2. Klik Transformation Setting ubah seperti berikut
    Transformation type: Thin Plate Spline
    Resampling methode: Nearest neighbor
    Target SRS: sistem koordinat sesuaikan
    Output Raster merupakan lokasi peyimpanan citra yang sudah tergeoreferensi, akan otomatis ada tambahan ‘modified’  ubah jika ingin mengganti nama file dan lokasi penyimpanan. Centang Load in QGIS when done agar citra dapat langsung masuk ke dalam kanvas peta.
transformation settings
  • Untuk memulai georeferensi klik toolbar Add Point, perbesar citra cari titik di citra klik di tengah titik tersebut.
  • Klik From Map Canvas, akan diarahkan ke kanvas QGIS titik kontrol kemudian klik titik yang sama dengan peta. Koordinat terisi otomatis dan ulangi langkah sampai titik keempat.
add point qgis
  • Jika semua titik sudah diberi koordinat Klik toolbar Start Georeferencing. Tunggu proses hingga selesai. Biasanya muncul otomatis di layer peta, jika tidak tambahkan citra georeferensi tadi ke dalam kanvas QGIS. Klik menu Layer –  Add Layer – Add Raster Layer
  • Selesai.

Jika masih bingung lihat vidoenya disini.

Kategori: GISTutorial

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *